Read more about our specialized approach here: https://bit.ly/3CtDPsa
Beberapa waktu yang lalu, publik dihebohkan oleh cuitan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengatakan:
>Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.
Post gue kali ini akan memberikan sedikit pemahaman konsep sustainable development atau pembangunan berkelanjutan yang mewarnai kerangka pikir pengambil kebijakan untuk kemudian dilihat pertentangannya dengan konsep yang diusung oleh negara lainnya dan NGOs.
Pertama. kata kunci dari Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan adalah Pembangunan itu sendiri. Pembangunan baik itu fisik maupun non-fisik untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam melakukan pembangunan, manusia membutuhkan modal yaitu dari kekayaan alam yang dimiliki. Oleh karena itu Pembangunan PASTI merusak alam karena kekayaan alam yang dimanfaatkan pasti "terganggu" dengan adanya pembangunan.
Lalu Sustainability atau Keberlanjutannya dimana? Keberlanjutannya adalah upaya untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut. Jadi dapat dikatakan bukan 0 mutlak tapi "minimal".
Kerangka pikir ini yang menjadi dasar bagi cuitan Menteri LHK sebagaimana dapat dilihat dalam beberapa cuitan berikutnya:
>Menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat UUD 1945 untuk values and goals establishment, membangun sasaran nasional untuk kesejahteraan rakyat secara sosial dan ekonomi.
Untuk mencapai minimal itu perlu ada "keseimbangan" antara pemanfaatan kekayaan alam untuk pembangunan dengan menjaga kelestarian alam, tidak bisa hanya ekstrim salah satu yaitu menjaga kelestarian alam dengan lalai menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau hanya pembangunan saja dan lalai menjaga kelestarian alam. Meminjam kata Thanos, "Perfectly balanced, as all things should be" juga berlaku bagi pembangunan vs pelestarian lingkungan dalam konsep Pembangunan Berkelanjutan.
Hal serupa umumnya juga diutarakan oleh negara-negara berkembang lainnya seperti India dan RRT. Tapi sebagaimana yang diketahui secara umum, negara-negara maju umumnya menyampaikan pandangan bahwa negara-negara berkembang ini harus melestarikan lingkungan bahkan hingga mencapai Net 0 carbon atau net 0 deforestation. Sebagai balasannya, negara-negara berkembang umumn
... keep reading on reddit ➡
Today sustainable development is one of the biggest challenges. Microfinance Development tools initiative for sustainable development as empowerments are recognized.
