Kalo saya disuruh ngatur Liga Indonesia, ini yang kurang lebih akan saya lakukan.
- Karena Indonesia luas, jadi dibagi 2 wilayah supaya gak tekor di ongkos. Wilayah Barat (Dari Ujung Barat Indonesia - Surabaya) dan Wilayah Timur (Surabaya - Ujung Timur Indonesia), kaya zaman Liga Djarum.
- Dari 2 itu, posisi top 4 bakal masuk playoff sistem gugur, home-away, sistem agregat, kecuali final dan perebutan tempat ke-3, yaitu di venue terpilih.
- Juara 1,2 masuk Liga Champions Asia. Juara 3 masuk Liga AFC. Ada kompetisi lokal seperti zaman Copa Dji Sam Soe. Yang juara itu, akan masuk Liga AFC juga.
- Posisi 3 terbawah di kedua zona, degradasi.
- Jadwal liga ngikutin liga luar yang lain, biar gak bentrok sana-sini kalo ikut kompetisi asia.
- Jadwal bursa transfer ngikutin liga luar yang lain.
- Nama liganya, Liga [nama sponsor] Utama Indonesia.
Ini peraturan singkat dari Liga [nama sponsor] Indonesia.
- Tim gak boleh dibiayai APBD, jadi harus swasta. Kalo tim promosi masih APBD, maka promosinya di cancel, digantikan yang diposisi dibawahnya yang ready non-APBD.
- Tim yang mengalami kesulitan finansial akan dikurangi poinnya (ex: portsmouth, glasgow rangers, etc.)
- Wasit wajib sertifikat FIFA.
- Keamanan di lingkungan stadion adalah tanggung jawab steward, bukan polisi. Kalo polisi, diluar lapangan. Kejadian-kejadian antar supporter diluar lapangan bukan tanggung jawab club. Jadi club gak akan kena sanksi perihal hal ini.
- Penonton wajib memiliki akun Liga Utama Indonesia, untuk nonton ke stadion. Beli tiket eceran, season tiket, semua disitu. Ini juga mempermudah tracking kalo ada supporter kampungan/norak. Dalam beberapa tahun kemudian, stadion bisa lepas pagar pembatas.
- Setiap klub wajib memiliki youth academy (ex. : Persija B, Persib U-23, etc.), dan ada kompetisinya tersendiri.
- Tim baru, atau tim yang ganti nama, ganti home base, akan dikenakan pengurangan poin.
- Tim yang terindikasi pengaturan skor, akan dikenakan pengurangan poin (ex: Juventus)
Kalo liga domestiknya bagus, maka timnasnya juga bakalan bagus.